Jumat, 23 Oktober 2020

Jenis Tangga Nada Beserta Contohnya

Ketika belajar tentang musik kita akan sering mendengar istilah tangga nada. Dalam mempelajari musik dan tangga nada maka kita pasti akan sering mendengar istilah seperti mayor, minor, kromatis dan banyak lagi yang lainnya karena terdapat beberapa jenis tangga nada yang dipakai dalam menciptakan musik. Bila kita sedang belajar musik dan ingin mengetahui lebih dalam maka sangat penting bagi kita untuk mengenal lebih jauh mengenai jenis tangga nada.

   

Pengertian Tangga Nada

Tangga nada adalah sebuah rangkaian nada yang disusun dengan jarak tertentu. Bila diibaratkan sebuah tangga pada kehidupan nyata maka tangga nada memiliki fungsi yang serupa dengan tangga pada kehidupan sehari-hari. Bila kita perhatikan sebuah tangga memiliki fungsi untuk naik atau turun. Begitu juga nada. Ada saatnya nada itu naik atau makin tinggi, ada saatnya juga ketika nada itu turun atau semakin rendah.

Jarak itu biasa disebut dengan interval nada, yang menjadi jeda antara satu nada dengan lainnya. Interval ini ibarat jarak antar anak tangga pada kehidupan sehari-hari. Ada tangga yang jarak antar anak tangganya dekat, ada pula yang jaraknya jauh. Secara umum tangga nada dibagi jadi tiga jenis, yaitu pentatonis, diatonis dan kromatis. Kamu bisa baca lebih lanjut tentang tiga jenis tangga nada itu di bawah ini.

1.    Tangga Nada Pentatonis

tangga nada pentatonis

Penta artinya lima, dipakai untuk istilah jenis tangga nada ini karena disini yang dipakai hanya 5 nada pokok. Jenis ini dibagi menjadi dua yaitu tangga nada dan tangga nada slendro. Jenis ini kebanyakan dipakai untuk genre musik rock n’ roll, beberapa aliran variasi lagu pop dan blues, lagu anak-anak, serta lagu tradisional. Tangga nada ini juga sering kita temui dalam musik tradisional Jawa seperti musik gamelan. Lebih mudahnya dalam memahami perbedaan Slendro dan Pelog adalah Slendro terdiri dari tangga nada pentatonik menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 1 (memberikan kesan gembira dan lincah). Sedangkan  pelog terdiri dari tangga nada pentatonik menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 7 (memberikan kesan tenang dan luhur). Contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah: 

  1. Kincir-kincir
  2. Jali-jali
  3. Lenggang kangkung
  4. Suwe ora jamu
  5. Cublak-cublak suweng

 

2.    Tangga Nada Diatonis

Jika pentatonis ada 5 nada, untuk jenis diatonis ada 7 nada dengan 2 macam interval. Tangga nada diatonis ini lebih sering kita dengar atau mainkan di musik kontemporer atau kekinian. Tangga nada ini sering kita jumpai juga disaat kita belajar sebuah alat musik seperti gitar. Karena dasar bermain gitar seringkali mengunakan tangga nada ini. Tangga nada diatonis ini menggunakan interval 1 atau pakai interval setengah. Dalam jenis ini pun terbagi lagi jadi 2 tangga nada, yaitu mayor dan minor. Di bawah ini penjelasannya:

a.    Tangga Nada Minor

tangga nada diatonis minor

Untuk jenis minor, dibagi lagi jadi tiga jenis yaitu tangga nada minor asli, harmonis dan melodis. Jenis minor asli cuma punya nada pokok, jadi tak ada tanda kromatis. Sedangkan untuk jenis harmonis, setiap nadanya dinaikkan setengah, tapi ketika naik/turun nadanya tetap sama. Kalau jenis melodis, nada yang dinaikkan hanya yang ke-6 dan ke-7 ketika naik, dan turun setengah juga ketika turun. Tangga nada minor ini bila dimainkan akan menimbulkan nuansa dalam, khidmat, sedih atau “gelap”. Contoh lagu dengan tangga nada minor diantara adalah:

1)    Lagu Wajib: Mengheningkan Cipta (Truno Prawit), Tanah Airku (Ibu Soed), Bagimu Negeri (R. Kusbini), Ibu Pertiwi (Ismail Marzuki), Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki), Gugur Bunga

2)    Lagu Anak-anak: Ambilkan Bulan (AT Mahmud), Bintang Kejora (AT Mahmud), Kasih Ibu (SM. Muchtar), Kelinciku (Daljono), Kucingku (Pak Kasur)

3)    Lagu Daerah: Bubuy Bulan (Jabar), Kole-Kole (Maluku), Sing Sing So (Maluku), Sarinande (Maluku), Ole Sioh (Maluku), Bubuy Bulan (Jawa Barat)

b.    Tangga Nada Mayor

tangga nada diatonis mayor

Jenis tangga nada ini kebanyakan dipakai untuk lagu-lagu yang suasananya ceria. Sering kita temui dalam lagu-lagu populer saat ini. Susunan nadanya berjarak 1 – 1- ½ – 1 – 1 – 1  – ½. Beda dengan tangga nada minor yang susunan interval nadanya adalah 1 – ½ – 1 – 1 – ½ – 1 – 1. Terlihat ya perbedaannya?

Perbedaan kedua tangga nada itu akan terdengar jelas saat dibunyikan dengan alat musik. Ketika mendengar tangga nada mayor nuansanya akan terasa benar-benar ceria, sebaliknya jika mendengar tangga nada minor yang manapun jenisnya maka suasana jadi cenderung sedih atau melow. Tapi tangga nada minor juga bisa dipakai untuk lagu yang ceria dengan menaikkan temponya.

Itulah menariknya sebuah komposisi musik. Aturan baku memang ada tetapi dalam menciptakan sebuah lagu, penggunaan nada tidaklah kaku. Bisa menyesuaikan dengan keinginan pencipta lagu atau pencipta komposisi.  Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor diantaranya adalah:

1)    Lagu Wajib : Bangun Pemudi Pemuda (A. Simanjuntak), Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed), Dari Sabang Sampai Merauke (R Soerardjo), Hari Merdeka (Husein Mutahar), Gebyar Gebyar (Gombloh), Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, dan Mars Pelajar.

2)    Lagu Anak-anak: Naik Delman (Ibu Sud), Balonku (AT Mahmud), Heli (anjing kecil) (Nomo Kuswoyo), Lihat Kebunku (Ibu Sud), Abang Tukang Bakso (Mamo Agil).

3)    Lagu Daerah: Gundul Pacul (Jawa Tengah),Kampung Nan Jauh DI Mato (Sumbar), Ampar-Ampar Pisang (Kalsel), Manuk Dadali (Jabar),Tokecang (Jabar)

0 komentar:

Posting Komentar